Kendala utama dalam implementasi program bantuan sosial selama ini adalah kurangnya keterbukaan data penerima, yang seringkali menghambat optimalisasi pelaksanaan program. Dengan adanya Si-IBAS, Dinas Sosial Kabupaten Tangerang berupaya menjawab masalah tersebut dengan menghadirkan sebuah platform digital yang memungkinkan masyarakat untuk memantau dan mengecek jenis bantuan sosial yang diterima. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai bantuan yang sudah diterima, sehingga mereka dapat memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran, tepat guna, dan tepat manfaat.
Si-IBAS tidak hanya berfungsi sebagai alat pemantauan, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam distribusi bantuan sosial. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat memeriksa status penerima bantuan berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) mereka. Aplikasi ini mencakup berbagai jenis bantuan sosial, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (KIS), dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Manfaat utama dari Si-IBAS adalah kemampuannya untuk memberikan informasi yang jelas dan terperinci tentang bantuan sosial yang diterima oleh individu atau keluarga. Dengan akses yang lebih mudah dan transparan, masyarakat dapat memastikan bahwa bantuan sosial yang mereka terima sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan dapat memanfaatkannya dengan optimal. Hal ini juga membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kesalahan dalam penyaluran bantuan.
Tujuan utama dari Si-IBAS adalah untuk mempercepat penanganan kemiskinan melalui keterbukaan data penerima bantuan sosial. Dengan informasi yang lebih terbuka dan dapat diakses secara digital, pemerintah Kabupaten Tangerang dapat lebih cepat dalam menangani masalah kemiskinan dan memastikan bahwa bantuan sosial yang diberikan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Secara keseluruhan, peluncuran Si-IBAS menandai langkah penting dalam reformasi sistem bantuan sosial di Kabupaten Tangerang. Dengan memanfaatkan teknologi digital, Si-IBAS tidak hanya meningkatkan efisiensi dan transparansi, tetapi juga memperkuat akuntabilitas dalam penyaluran bantuan sosial. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya memperbaiki sistem bantuan sosial dan mempercepat penanggulangan kemiskinan di seluruh Indonesia.
(red)