Pandeglang, sorotbanten.com| Gubernur Banten Andra Soni memastikan pembangunan Jembatan Surian Cegog di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang akan segera rampung dalam waktu dekat.
Jembatan tersebut sebelumnya ambruk pada Oktober 2024, dan sejak Juni 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah melakukan pembangunan kembali untuk memulihkan akses dan aktivitas masyarakat yang sempat terganggu.
“Pembangunan jembatan itu Pemprov Banten ambil alih dan sejak bulan Juni 2025 kita melakukan pembangunan. Saat ini sudah sekitar 90 persen progresnya, tinggal 10 persen lagi. Mohon doa dan dukungannya, karena dengan cuaca seperti ini mudah-mudahan tidak terhambat,” ujar Gubernur Andra Soni kepada wartawan, Jumat (24/10/2025).
Andra menjelaskan, pembangunan jembatan tersebut menggunakan anggaran hasil efisiensi Tahun Anggaran 2025, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD.
“Dari anggaran efisiensi itu kami relokasi ke pembangunan jembatan tersebut yang dalam waktu tidak lama lagi akan selesai,” katanya.
Selain itu, Gubernur Banten mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Pandeglang untuk menangani kondisi darurat di lapangan, menyusul hanyutnya jembatan sementara dari kayu akibat derasnya debit air beberapa waktu lalu.
“Saya telah menyampaikan kepada Bupati untuk segera menangani kondisi saat ini, artinya kondisi hujan dan debit air tinggi mungkin diperlukan jembatan sementara atau apa yang penting warga bisa menyeberang dengan aman,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Dewi Setiani mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim dari Dinas Bina Marga Kabupaten Pandeglang untuk melakukan pengecekan terhadap jembatan darurat yang hanyut.
“Hari ini kami telah menurunkan tim dari Bina Marga PU Pandeglang, insya Allah ke depan kami akan berupaya bagaimana agar anak-anak sekolah bisa menyeberang dengan aman,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan menyampaikan bahwa pembangunan jembatan kini telah memasuki tahap pengecoran akhir.
“Pengecoran terakhir itu di akhir bulan Oktober, mudah-mudahan pada November sudah bisa dilewati masyarakat,” katanya.
Arlan menjelaskan, jembatan baru memiliki panjang 24 meter dan lebar total 4 meter dengan badan jalan 3 meter. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan diri menyeberang saat debit air tinggi.
“Pengecoran jembatan ini di akhir bulan Oktober, nanti setelah 7 hari itu bisa dilewati oleh masyarakat untuk pejalan kaki. Namun belum bisa dilalui kendaraan. Kepada masyarakat agar tidak memaksakan diri menyeberang ketika debit air tinggi, lebih baik menunggu jembatan selesai atau menggunakan jalur alternatif lain,” pungkasnya.
red













