Cianjur, sorotbanten.com – Proyek pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 6 Kadupandak, Kabupaten Cianjur, kembali jadi sorotan. Pasalnya, pekerjaan yang seharusnya berlandaskan aturan dan spesifikasi teknis justru diduga kuat dikerjakan secara serampangan demi meraup keuntungan pribadi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, proyek dengan Nomor Kontrak SPK 602.4/PPK.120/SPK/DISDIKPORA/VIII/2025 yang berlokasi di Kampung Wargasari, Desa Wargasari, Kecamatan Kadupandak itu dikerjakan oleh CV Natma Putra Mandiri. Anggaran bersumber dari dana alokasi umum (DAU). Ironisnya, papan proyek yang terpasang tidak mencantumkan besaran biaya pembangunan, sebuah kejanggalan fatal yang seolah sengaja ditutupi dari publik.
Lebih miris lagi, pondasi bangunan yang notabene menjadi urat nadi kekuatan gedung sekolah justru menggunakan batu cadas rawan dan pasir bercampur lumpur hasil galian dari Kampung Manglid. Material murahan itu jelas tidak sesuai standar konstruksi, bahkan rawan keropos.
“Benar, pondasi pakai batu cadas dan pasir bercampur lumpur dari Kampung Manglid,” ujar Endi, salah seorang warga di lokasi proyek, Minggu (01/09/2025).
Pakar konstruksi menyebut, pondasi dengan material semacam itu sama saja seperti menanam bangunan di atas tanah gembur. Artinya, keselamatan siswa yang kelak menempati ruang kelas baru tersebut dipertaruhkan hanya karena permainan kualitas.
Publik pun geram. Dugaan permainan anggaran menyeruak. Ada indikasi proyek ini sengaja dikerjakan asal-asalan demi mempertebal kantong oknum-oknum yang mengelola anggaran, tanpa peduli masa depan generasi penerus bangsa.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak CV Natma Putra Mandiri belum bisa dimintai klarifikasi atas temuan bobroknya pengerjaan proyek tersebut.
dw