Cianjur, sorotbanten.com — Pemanfaatan Dana Desa (DD) untuk ketahanan pangan dalam pengentasan kemiskinan guna pemulihan ekonomi di desa. Namun, hal ini tidak diterapkan dengan baik, bahkan masih ada oknum yang berani melakukan dugaan penyalah gunaan DD.
Seperti yang terjadi di Desa Sukaraharja Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang menyalahgunakan program ketahanan pangan anggaran tahun 2023.
Ketika reporter sorotbanten.com saat melakukan investigasi ditemukan beberapa temuan penyelewengan realisasi penyerapan anggaran Ketahanan Pangan tahun 2023 dengan pagu sebesar Rp. 230 juta untuk pembelian 10 ekor sapi dan pembuatan kandang.
Namun, hasil penelusuran tersebut ditemukan bahwa dari 10 ekor sapi sekarang tinggal sisa 4 ekor, yang 3 ekor di jual dengan harga Rp. 35 juta sementara yang 2 ekor mati, ironisnya Ketua Kelompok tersebut menjual sapi sebanyak 3 ekor diduga ada perintah dari pemangku kebijakan dan anehnya uang 35 juta tersebut di bagi 2 karena pengurusnya ada 2 orang dengan alasan untuk kebutuhan keluarga.
Saat ditemui Ketua Kelompok Anwar Munawar membenarkan terkait beberapa ekor sapi yang sudah tiada, ia menjelaskan bahwa sapi tersebut memang ada yang dijual dan hasilnya penjualannya dipake kebutuhan keluarga. Jumat (23/08/2024).
Tidak hanya itu, Bantuan Langsung t Tunai (BLT) juga yang bersumber dari anggaran DD tidak tepat sasaran, seharusnya penerima manfaat BLT adalah orang tidak mampu tetapi malah sebaliknya yang menikmati malah ada beberapa RT dan RW.
Sampai berita ini ditayangkan, Kepala Desa Sukaraharja belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut, tentu saja hal tersebut membuat awak media bertanya-tanya ada apa dengan Kades tersebut.
(anggi)
