Lebak, sorotbanten.com – Prestasi akademis di sekolah bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan cerminan kebanggaan orang tua yang tak ternilai harganya. Di balik setiap nilai gemilang dan piala juara, ada cerita tentang pengorbanan orang tua yang tak kenal lelah demi masa depan sang buah hati. Kisah ini begitu nyata dalam diri Aulia Nisa, seorang siswi SDN Negeri 2 Bungurmekar, yang konsisten menorehkan prestasi gemilang.
Sejak duduk di bangku kelas 1 hingga kini kelas 5, nama Aulia Nisa selalu bertengger di posisi juara 1. Sebuah pencapaian luar biasa yang menjadi bukti nyata ketekunan dan kecerdasannya. Lebih membanggakan lagi, Aulia adalah putri dari seorang wartawan, profesi yang kerap menuntut waktu dan dedikasi tinggi, namun tak mengurangi dukungan penuh terhadap pendidikannya.
Kesuksesan Aulia di sekolah tak hanya membuahkan nilai tinggi, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dalam keluarganya. Kebanggaan orang tua terhadap pencapaian anak mereka menciptakan suasana bahagia dan harmonis di rumah. Dorongan untuk membuat orang tua bangga menjadi motivasi terkuat bagi Aulia untuk terus belajar dan berusaha lebih keras.
“Rasa bangga dari orang tua memberikan dorongan moral yang signifikan,” jelas berbagai pakar pendidikan. Kamis (19/6/2025).
Hal ini mendorong anak untuk menetapkan tujuan akademis yang jelas, seperti menargetkan nilai tertentu, mengikuti kompetisi, atau meraih penghargaan dengan tujuan yang terarah, fokus belajar menjadi lebih terarah.
Abah Una, selaku Komite Sekolah SDN Negeri 2 Bungurmekar, turut membenarkan keistimewaan Aulia. “Neng Aulia Nisa memang cerdas, aktif, dan disiplin,” ujarnya.
Lebih dari sekadar cerdas dalam pelajaran, Aulia juga memiliki kebiasaan belajar yang sangat baik, mulai dari membaca teratur, mencatat materi dengan rapi, hingga mengulang pelajaran.
Tak hanya itu, Aulia juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan berbagai kompetisi. Kegiatan di luar kelas ini tidak hanya mengembangkan keterampilan tambahan, tetapi juga membangun rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini membuktikan bahwa prestasi tidak hanya terbatas pada nilai akademis, tetapi juga mencakup pengembangan diri secara holistik.
(ds ar)
