Kota Tangerang, sorotbanten.com – Perkembangan teknologi digital yang pesat, termasuk kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI), telah memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di sisi lain, teknologi ini juga mulai disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab, terutama dalam bentuk kejahatan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang Mugiya Wardhany, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi penipuan digital berbasis AI.
Maraknya penggunaan teknologi deepfake (tiruan wajah) dan voice cloning (tiruan suara) kini menjadi ancaman nyata karena dapat digunakan untuk menipu masyarakat dengan cara yang meyakinkan.
“Teknologi AI saat ini memungkinkan pelaku kejahatan meniru suara atau wajah seseorang seolah-olah berasal dari teman, kolega atau anggota keluarga korban. Sehingga, korban percaya dan akhirnya terjebak dalam penipuan. Hal inilah yang perlu diketahui dan diwaspadai masyarakat Kota Tangerang khususnya mereka generasi X atau baby boomer,” ujar Mugiya, Rabu (15/10/25).
Diskominfo Kota Tangerang membagikan sejumlah tips agar masyarakat tidak mudah menjadi korban kejahatan berbasis AI:
- Lakukan Verifikasi Informasi Jika menerima permintaan mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan uang atau data pribadi, segera hubungi orang tersebut melalui jalur komunikasi lain untuk memastikan kebenarannya.
- Jaga Kerahasiaan Data Pribadi Jangan pernah membagikan informasi pribadi atau keuangan kepada siapapun yang tidak dapat diverifikasi identitasnya secara meyakinkan.
- Waspadai Konten Tidak Wajar Hati-hati terhadap video atau suara yang terdengar janggal meskipun tampak berasal dari orang yang dikenal.
Diskominfo Kota Tangerang mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan literasi digital dan tidak mudah percaya dengan informasi yang diterima tanpa konfirmasi. Dengan kewaspadaan bersama, potensi kejahatan digital dapat diminimalisir.
“Selalu berpikir kritis dan berhati-hati dalam menerima informasi, apalagi jika berkaitan dengan transaksi finansial atau data pribadi,” tutup Mugiya.
red