Kota Tangerang, sorotbanten.com | Satuan Tugas (Satgas) Langit Biru Kota Tangerang mencatat sebanyak 337 kendaraan telah menjalani uji emisi pada hari pertama pelaksanaan razia di Jalan Sudirman, Rabu (29/10/2025). Dari hasil tersebut, 57 kendaraan dinyatakan tidak lulus atau melebihi baku mutu emisi yang telah ditetapkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Wawan Fauzi, menjelaskan bahwa uji emisi dilakukan sebagai bagian dari program nasional Langit Biru, yang bertujuan untuk menekan polusi udara dari sektor transportasi.
“Dari total 337 kendaraan yang diperiksa, sebanyak 280 kendaraan dinyatakan lulus uji emisi, sementara 57 kendaraan tidak memenuhi ambang batas gas buang. Dari jumlah itu, 15 kendaraan berbahan bakar bensin dan 42 berbahan bakar solar,” jelas Wawan.
Kendaraan yang tidak lulus uji emisi dikenai teguran pertama dan diwajibkan melakukan pemeliharaan berkala agar memenuhi standar emisi. Sementara bagi pengendara yang kembali melanggar dalam razia berikutnya, akan diberikan teguran kedua hingga ketiga yang dapat berujung pada sanksi pidana ringan (Tipiring) dengan denda maksimal Rp50 juta.
“Satpol PP sebagai anggota Tim Satgas Langit Biru memberikan sanksi administratif berupa teguran pertama kepada para pelanggar. Jika di razia berikutnya tetap tidak lulus, maka akan ada proses hukum lanjutan sesuai ketentuan,” tegasnya.
Wawan menambahkan, razia uji emisi akan dilanjutkan hingga Kamis (30/10/2025) di Jalan Metland Boulevard, yang merupakan ruas jalan kota. Sementara pada hari kedua, kegiatan digelar di Jalan MH Thamrin depan kawasan Argo Pantes, yang termasuk jalan provinsi.
“Data masih akan terus bertambah karena kegiatan berlangsung selama beberapa hari di berbagai titik strategis. Kami ingin hasilnya menjadi bahan evaluasi bersama untuk peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kendaraan tetap ramah lingkungan,” imbuhnya.
Menurut Wawan, kegiatan ini tidak hanya fokus pada penegakan aturan, tetapi juga sebagai upaya edukasi publik mengenai pentingnya perawatan kendaraan secara rutin.
“Razia ini bukan semata-mata menindak, tapi mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap perawatan kendaraan dan dampak emisi terhadap kualitas udara. Dari hasil hari pertama, kendaraan bermesin diesel memang masih mendominasi ketidaklulusan,” jelasnya.
red













