“Bukan hanya sebagai ulama, beliau adalah guru dan orang tua kita semua. Semoga dzikir dan doa kita malam ini diterima oleh Allah SWT, dan almarhum KH. Abah Miftahussalam senantiasa mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya. Insya Allah beliau mendapat surganya Allah SWT,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya jamaah dan santri Al-Ikhlas Assalam, yang senantiasa menjaga suasana kondusif di wilayah.
“Di tengah keprihatinan bangsa saat ini, kita bersyukur Kabupaten Tangerang tetap aman dan kondusif. Ini berkat peran serta masyarakat yang selalu menjaga persatuan dan kekompakan. Mari kita terus bersama-sama membangun Kabupaten Tangerang sesuai program kerja yang ada,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Agama Prof. Nazarudin Umar yang juga pembina yayasan Miftahussalam dalam tausiyahnya memberikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Al-Ikhlas Assalam yang telah melahirkan banyak santri berprestasi, bahkan hingga ke luar negeri.
“Insya Allah pondok pesantren ini akan menjadi kebanggaan Kabupaten Tangerang. Santri-santri di sini banyak yang menempuh pendidikan ke Mesir, Amerika, bahkan dikenal sebagai pondok pesantren kedokteran karena banyak alumninya yang diterima di fakultas kedokteran. Ini bukti bahwa pendidikan pesantren bisa sejajar dengan standar internasional,” ungkap Menag Nazarudin Umar
Dia juga menegaskan pentingnya penguatan kurikulum berbasis bahasa internasional seperti bahasa Arab dan Inggris, agar lulusan pesantren mampu bersaing di tingkat global.
“Penguatan kurikulum berbasis bahasa Arab dan Inggris harus terus dikuatkan agar lulusan pesantren ini bisa bersaing secara global,” tandasnya
Acara dzikir dan doa bersama ini dihadiri ribuan jamaah, para alim ulama, tokoh masyarakat, serta santri dari berbagai wilayah di Kabupaten Tangerang. Suasana berlangsung khidmat dengan lantunan doa dan dzikir untuk keselamatan bangsa.
red