Cianjur, sorotbanten.com – Manajemen SPBU Sukanagara membantah keras tuduhan yang dilayangkan oleh oknum wartawan terkait dugaan “mafia BBM” dan intimidasi terhadap awak media. Bantahan ini disampaikan menyusul pemberitaan yang beredar dengan judul “Dugaan Mafia BBM Sukanagara, Awak Media Mendapatkan Intimidasi”.
Menurut keterangan dari pengawas SPBU Sukanagara, Beni mengatakan insiden terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, ketika beberapa oknum wartawan mendatangi SPBU dan menuduh salah seorang pembeli sebagai “mafia BBM”. Tindakan mereka menghentikan pembeli di area SPBU menyebabkan kemacetan dan mengganggu aktivitas pengisian bahan bakar.
“Kami sebagai pihak keamanan SPBU segera bertindak untuk mengamankan situasi karena tindakan mereka menyebabkan kemacetan dan keresahan di antara warga yang sedang mengantri,” ujar Beni.
Lebih lanjut, pihak SPBU menyayangkan tindakan oknum wartawan tersebut dan membantah tuduhan “mafia BBM”. Mereka juga membantah adanya tuduhan intimidasi terhadap awak media.
“Kami tidak melakukan intimidasi terhadap siapapun. Kami hanya berusaha menjaga ketertiban dan keamanan di area SPBU,” tegasnya.
Pihak SPBU juga menanggapi serius tuduhan pemerasan yang dilakukan oleh oknum wartawan. Mereka mengklaim bahwa oknum wartawan tersebut mengancam akan menaikkan pemberitaan negatif di lebih dari 200 media online jika tidak diberikan uang sebesar Rp 24 juta.
“Kami tidak akan menoleransi tindakan pemerasan seperti ini. Kami akan mengambil langkah hukum jika diperlukan,” tambah Beni.
Sementara itu, Asep, pembeli yang dituduh sebagai “mafia BBM”, juga membantah tuduhan tersebut dan menyatakan akan melaporkan oknum wartawan tersebut ke pihak berwajib.
“Saya tidak terima nama baik saya dan unit mobil saya dicemarkan. Saya akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Asep dengan nada tinggi.
Pihak SPBU Sukanagara menegaskan bahwa mereka beroperasi secara profesional dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mereka juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kami menghargai kerja sama dengan media, tetapi kami tidak akan mentoleransi tindakan yang merugikan nama baik SPBU dan masyarakat,” pungkasnya.
(Tim)