banner 1000x500
Pemerintahan

Akses Negeri di Atas Awan Citorek Segera Pulih, Perbaikan Jalan Longsor Ditargetkan Juli 2025

31
×

Akses Negeri di Atas Awan Citorek Segera Pulih, Perbaikan Jalan Longsor Ditargetkan Juli 2025

Sebarkan artikel ini

Lebak, sorotbanten.comGubernur Banten, Andra Soni meninjau langsung dua titik longsor di ruas Jalan Cipanas–Ciparay, Kabupaten Lebak. Rabu (18/6/2025).

Peninjauan ini memastikan komitmen Pemerintah Provinsi Banten untuk segera memulihkan akses vital menuju destinasi wisata unggulan Negeri di Atas Awan Citorek.

Usai menghadiri pelantikan DPC dan DPK APDESI Kabupaten Lebak, Gubernur Andra langsung menuju lokasi longsor di Jalan Raya Cipanas Km 28 dan Km 24. Di Km 28, longsoran membentang sepanjang 90 meter dengan kedalaman 12 meter, sementara di Km 24, longsoran lebih parah dengan panjang 170 meter dan kedalaman 14 meter. Kedua titik ini merupakan urat nadi bagi perekonomian lokal, terutama sektor pariwisata dan pertanian di selatan Banten.

Dalam keterangannya, Gubernur Andra menegaskan bahwa tahapan perencanaan dan persiapan administrasi rehabilitasi jalan sudah rampung.

“Jalan ini bukan hanya penghubung antar wilayah, tetapi juga akses utama ke destinasi wisata unggulan. Infrastruktur yang baik adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas pelayanan dasar masyarakat,” ujar Andra Soni.

Ia memastikan pekerjaan konstruksi akan dimulai pada Juli 2025. Ia juga memberikan arahan khusus agar rehabilitasi segera dikerjakan tanpa penundaan, dengan perhatian serius pada aspek teknis, terutama sistem drainase. Mengingat lokasi yang berada di area Taman Nasional Halimun Salak yang rawan longsor, penanganan akan dilakukan secara komprehensif.

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, menjelaskan bahwa kedua titik longsor ini merupakan dampak bencana pada tahun 2024.

“Instruksi Pak Gubernur jelas, jangan tunda pelaksanaan. Kami targetkan Juli ini pekerjaan sudah dimulai. Penanganan akan dilakukan dengan konstruksi dinding penahan tanah menggunakan metode bore pile,” ungkap Arlan.

Selain itu, Arlan menambahkan, pihaknya akan memasang minimal dua gorong-gorong untuk mengatur aliran air dan mencegah kerusakan lanjutan. Beberapa titik rawan longsor lainnya juga akan ditangani secara khusus.

Rehabilitasi ini diharapkan tidak hanya memulihkan konektivitas, tetapi juga menjadi bagian dari upaya penguatan infrastruktur tahan bencana di wilayah rawan longsor, mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pariwisata dan pertanian.

(asp)

banner 1000x500