Lebak, sorotbanten.com – Guyuran hujan deras pada Selasa (17/6/2025) malam mengakibatkan sejumlah permukiman warga di Kampung Sukarakyat, RT 01 dan RT 02 RW 015, terendam banjir. Ketinggian air yang mencapai sekitar 50 centimeter membuat warga kebingungan dan kesulitan mengevakuasi barang-barang mereka.
Banjir ini bukanlah kejadian pertama. Menurut salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, banjir menjadi langganan setiap kali hujan deras mengguyur.
“Banjir ini bukan sekali dua kali saja, setiap ada hujan pasti banjir. Kadang air sampai masuk ke dalam rumah. Kami bingung harus bagaimana mengantisipasinya,” ujarnya dengan nada pasrah.
Warga Kampung Sukarakyat sangat berharap Pemerintah Kabupaten Lebak dapat segera menemukan solusi permanen untuk mengatasi permasalahan banjir ini.
“Kepada Pemerintah Kabupaten Lebak, kami sebagai masyarakat Kampung Sukarakyat, khususnya yang terkena dampak kebanjiran, meminta tolong untuk mencari solusinya. Tolong, Pak, agar setiap adanya curah hujan kami tidak kena banjir terus,” pinta warga.
Menanggapi keluhan warga, salah satu anggota organisasi kemasyarakatan (Ormas) Badak Banten menyatakan akan segera menyampaikan aspirasi ini kepada pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Lebak.
“Kami selaku ormas kemasyarakatan akan segera menyampaikan keluhan ini kepada pihak pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Lebak, agar segera melakukan upaya penanggulangan atau solusinya agar ke depannya tidak terjadi lagi banjir seperti yang dikeluhkan warga Kampung Sukarakyat RT 01 RW 015 dan RT 02,” jelasnya.
Ormas Badak Banten mendesak keras Pemerintah Kelurahan Muara Ciujung Timur untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna mencari solusi jangka panjang agar banjir tidak terulang.
“Apabila tidak segera melakukan upaya mencari solusi, kami selaku ormas kemasyarakatan akan melakukan upaya lebih jauh demi kondusifnya lingkungan yang aman dan nyaman,” tutupnya, menandakan keseriusan mereka dalam mengawal permasalahan ini.
Diduga, permasalahan banjir ini disebabkan oleh tersendatnya saluran pembuangan air yang tidak mampu menampung debit air hujan. Diperlukan peninjauan dan perbaikan infrastruktur drainase secara menyeluruh untuk mencegah dampak yang lebih buruk di masa mendatang.
(ds ar)