Lebak, sorotbanten.com – Ditengah perkembangan zaman, nasib kurang beruntung Nuraeni nung (50 thn) warga Kampung Kiarapyaung Desa tambak Cimarga, tinggal di sebuah gubuk kecil berukuran 5 kali 3 meter yang beralas bambu rapuh.
Tidak hanya itu dinding rumah nuraeni nung, hanya kayu-kayu bekas dan bambu-bambu bekas yang ditutupi sarung bekas.
Nuraeni tinggal bersama 2 Anaknya, Untuk memenuhi kebutuhan hidup, biasanya dirinya bekerja sebagai buruh serabutan.”Kadang abdi gawe ngerik,ngurut,motongan awi,kadang kuli ngaduk bangunan itupun kalo ada yang nyuruh.” Ucap nung. Minggu. (27/04/2025)
Karena kondisi dirinya sudah tua dan mempunyai dua anak yatim yang harus makan, ia terkadang mengandalkan bantuan tetangganya.
ia mengaku tidak pernah mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) dari Pemerintah kepada red-media sorotbanten.com.
Selain itu, untuk sekedar makan dirinya hanya mencari dedaunan yang bisa dimasak seperti daun kelor,Daun singkong,kangkung dan yang lainnya.
Saat ditemui di rumahnya, Nuraeni nung mengaku, rumah gubug yang ia tempati itu Sudah kurang lebih 17 tahun dan hasil Bikinan sendiri dengan alat seadanya dan bahan seadanya,karena keterbatasan Ekonomi.
“Sedih teteh juga, di sini enggak punya apa-apa, gubug juga rusak,kalo hujan juga pada bocor,jarang ada yang mempekerjakan.
Ia juga mengaku Tidak Pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
Dirinya Berharap belas kasih Perhatiannya dari Pemerintah dari warga sekitar dan Para Dermawan.
(ds ar)
