banner 1000x500 banner 1000x500
News

Pekerja Proyek Asrama TNI Kian Terlantar, PT WKM Menghilang: “Mau Makan Saja Susah!”

229
×

Pekerja Proyek Asrama TNI Kian Terlantar, PT WKM Menghilang: “Mau Makan Saja Susah!”

Sebarkan artikel ini

Lebak, sorotbanten.com | Krisis yang menimpa para pekerja proyek pembangunan Asrama TNI yang berlokasi di Desa Sekarwangi, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak, di bawah pelaksana PT Wahana Kontruksi Mandiri (WKM) tampaknya semakin memburuk. Hingga akhir Oktober 2025, para pekerja mengaku masih belum menerima gaji dan tidak mendapat kejelasan dari pihak perusahaan.

Kondisi di lapangan kini semakin memprihatinkan. Para pekerja tak hanya kehilangan penghasilan, tetapi juga sudah kesulitan memenuhi kebutuhan makan harian, lantaran warung sekitar lokasi proyek menolak memberi utang.

Dalam pesan singkat yang diterima redaksi sorotbanten.com pada Kamis (30/10/2025), salah satu pekerja sebut saja M kembali meluapkan kekesalannya terhadap pihak perusahaan.

“Di chat udah gak bales, di telfon gak angkat. Menelantarkan pekerja ini, bingung mau ngapain. Haruskah kita rubuhin lagi bangunan yang terbangun?” tulis M dengan nada geram.

Keluhannya berlanjut, menggambarkan betapa peliknya kondisi para pekerja yang kini merasa ditelantarkan:

“Udah tiga hari warung makan gak kasih utang, duh gimana ini. Ditelantarkan kita ini sama orang PT WKM.”

“Masih belum cair ini dari dulu, gak klir-klir. Warung gak kasih utang, saya info cuma diem-diem aja. Kayak sengaja nelantarkan kita.”

“Masih belum bisa cair dan belum bisa dihubungi, mau pulang gak ada ongkos, gimana ini? Terlantar kita.”

“Proyek negara kok kayak gini, bayaran molor terus, ntar suk, ntar suk. Apes bener ya, mau makan aja susah, warung udah gak boleh utang.”

Pesan-pesan itu mencerminkan keterpurukan pekerja yang kini benar-benar terjepit tanpa kepastian, baik soal pembayaran maupun tanggung jawab dari perusahaan.

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai pengawasan proyek pemerintah yang melibatkan dana publik melalui BUMN. Dugaan pelanggaran terhadap hak-hak tenaga kerja pun semakin kuat, seiring diamnya pihak perusahaan.

Para pekerja kini hanya berharap ada campur tangan dari instansi pemerintah atau aparat penegak hukum (APH) untuk memastikan hak mereka dibayarkan.

“Kami bukan minta belas kasihan, cuma minta yang jadi hak kami. Kalau terus kayak gini, kami bisa kelaparan di lokasi proyek,” tegas M menutup pesannya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Wahana Kontruksi Mandiri (WKM) belum memberikan pernyataan resmi meski telah dihubungi berulang kali melalui pesan WhatsApp dan panggilan telepon.

asp

banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500
News

Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang berlokasi di Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, kini tengah menjadi sorotan publik. Proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp195 juta, dan dilaksanakan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sri Rahayu Jaya