Tangerang, sorotbanten.com – Pemerintah Desa Cileles, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, kembali menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Tahun 2025, Rabu (15/10/2025).
Dalam forum tersebut, pembangunan infrastruktur dan peningkatan fasilitas kesehatan menjadi fokus utama yang akan diusulkan pada program pembangunan tahun mendatang.
Kepala Desa Cileles, Amanta, mengatakan bahwa usulan pembangunan kali ini masih berfokus pada kebutuhan dasar masyarakat, khususnya perbaikan sarana jalan yang sudah mulai rusak.
“Sejumlah jalan yang dibangun beberapa tahun lalu kondisinya sudah banyak yang rusak. Karena itu, kami usulkan kembali agar dapat direhabilitasi pada tahun 2026 mendatang,” ujar Amanta.
Menurutnya, Pemdes Cileles juga telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Tangerang untuk menuntaskan pembangunan jalan penghubung Kampung Gardu–Barahat, yang menjadi jalur vital bagi aktivitas ekonomi warga.
“Jalan tersebut sangat penting karena menjadi akses utama warga menuju pusat ekonomi. Kami berharap dinas terkait segera menindaklanjuti agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” imbuhnya.
Selain sektor infrastruktur, Pemerintah Desa Cileles juga mengajukan usulan pengadaan sarana air bersih (SAB) melalui Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Perkim) Kabupaten Tangerang.
Dari sisi kesehatan masyarakat, pihak Puskesmas Tigaraksa turut mengusulkan penambahan Posyandu di beberapa titik yang dianggap masih minim layanan.
“Jumlah Posyandu yang ada belum sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk dan angka kelahiran di Desa Cileles. Kami berharap ada tambahan agar pelayanan kesehatan bisa lebih merata,” ujar perwakilan petugas Puskesmas.
Musrenbangdes ini juga dihadiri oleh Kasie Ekbang Kecamatan Tigaraksa Tb. Yayat Munjiat, Ketua BPD Ian Suryana, tokoh masyarakat, serta para ketua RT, RW, dan kepala dusun.
Dalam arahannya, Tb. Yayat Munjiat menyampaikan bahwa seluruh usulan dari desa merupakan bagian dari prioritas pembangunan tingkat kecamatan. Namun, keterbatasan anggaran menjadi pertimbangan utama dalam proses realisasinya.
“Setiap tahun jalan selalu menjadi prioritas. Tapi karena perawatan jalan tidak mudah dan sering rusak, akhirnya setiap tahun diusulkan lagi. Intinya semua usulan penting, tapi kita harus menyesuaikan dengan kemampuan anggaran,” jelas TB.
asp