banner 1000x500 banner 1000x500
Daerah

Festival Budaya Karaton Sumedang Larang 2025, Perpaduan Islam dan Budaya Sunda

153
×

Festival Budaya Karaton Sumedang Larang 2025, Perpaduan Islam dan Budaya Sunda

Sebarkan artikel ini

Sumedang, sorotbanten.com – Keraton Sumedang Larang akan menggelar Festival Budaya Karaton Sumedang Larang mulai 25 Agustus hingga 6 September 2025. Acara tahunan ini diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, menggabungkan nilai-nilai keagamaan dengan kekayaan budaya Sunda.

Menurut Ketua Pelaksana Mahapatih Keraton Sumedang Larang, Rd. Lily Djamhur Soemawilaga, festival ini lebih dari sekadar perayaan.

“Ini adalah jalan untuk mensyukuri karunia Tuhan, menghormati warisan leluhur, dan meneladani akhlak Rasulullah SAW,” ujarnya saat ditemui di Keraton Sumedang Larang, Sabtu (16/8/2025).

Ia menambahkan bahwa setiap rangkaian acara sarat makna, menunjukkan bahwa agama dan budaya dapat berjalan beriringan secara harmonis.

Festival tahun ini menghadirkan beragam agenda spiritual dan budaya, di antaranya:

* Nyuguh Ageung (24 Agustus 2025): Tradisi leluhur ini adalah wujud syukur kepada Allah SWT. Berbagai makanan dan hasil bumi disajikan sebagai simbol rezeki dan doa keselamatan bagi masyarakat Sumedang.

* Kirab Pusaka / Kirab Alit: Pusaka keraton diarak keliling kota sebagai simbol menjaga amanah dan warisan leluhur.

* Jamasan Pusaka (Ngumbah Pusaka) (25 Agustus 2025): Prosesi membersihkan pusaka ini melambangkan penyucian diri dan menjaga jati diri. Merawat pusaka sama halnya dengan merawat nilai-nilai kehidupan yang luhur.

* Pasanggiri Duta (5-7 September 2025): Lomba yang mencari putra dan putri terbaik Keraton Sumedang Larang.

* Tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW (5 September 2025): Puncak acara yang diisi dengan ceramah tentang keteladanan Rasulullah SAW.

Selain itu, festival juga akan dimeriahkan dengan Bazar/Pameran UMKM yang menampilkan berbagai kuliner, kerajinan tangan, dan produk kreatif khas Sumedang.

Sementara, Rd. Lily Djamhur Soemawilaga menuturkan bahwa festival ini menjadi momentum pemersatu umat.

“Lewat Nyuguh Ageung, kita belajar berbagi; lewat Kirab Pusaka, kita belajar menjaga amanah; lewat Jamasan, kita belajar menyucikan hati; dan lewat Maulid, kita belajar meneladani Rasulullah,” jelasnya.

Penasihat Festival, Radya Anom Karaton Sumedang Larang Rd. Luky Djohari Soemawilaga, mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi dan mendukung acara ini. “Festival ini persembahan untuk masyarakat dan amanah dari leluhur,” katanya.

Pelindung acara, Sri Radya Karaton Sumedang Larang H. Rd. Ikik Lukman Soemadisoeria, menambahkan, “Keraton Sumedang Larang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Tradisi ini adalah warisan bersama, milik kita semua.”

Festival ini adalah perwujudan pepatah Sunda: “Ngindung ka waktu, mibapa ka jaman, mulang ka asal” hidup mengikuti perkembangan zaman, namun tidak pernah melupakan asal-usul dan warisan leluhur.

(red)

banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500 banner 1000x500