Jakarta, sorotbanten.com — Dalam menyikapi pendidikan global yang berubah dengan cepat saat ini, menjaga, mengukur, dan meningkatkan kualitas pendidikan menjadi hal yang sangat penting.
Ketika lembaga-lembaga pendidikan di seluruh dunia berupaya menyediakan program-program yang memenuhi beragam kebutuhan siswanya sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi ekonomi global yang kompetitif, peran Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (Quality Assurance In Education) menjadi sangat penting.
Lembaga-lembaga ini adalah landasan untuk menjaga standar pendidikan, memastikan bahwa lembaga-lembaga tersebut tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berguna, namun juga menumbuhkan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan pertumbuhan pribadi. Atas dasar itu maka PT. Tanmiyah Al Azhar turut menyelenggarakan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) atau Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) bagi para Penulis buku Al Azhar.
Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja yaitu:
UU Nomor 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan
UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
PP Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
Perppres No.8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kerja Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Manfaat program pelatihan dan sertifikasi kompetensi
Manfaat program pelatihan dan sertifikasi kompetensi diantaranya:
Peningkatan profesionalitas para literator (penulis professional) dan editor di dunia perbukuan dan akademi di Indonesia; Penjaminan mutu buku sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan dan PP Nomor 75 tahun 2019.
Penghargaan terhadap profesi penulis dan editor sesuai dengan standar yang berlaku.
Penguatan industri perbukuan nasional dan ekosistem perbukuan nasional.
Peningkatan daya literasi masyarakat Indonesia.
Daya dukung dalam persaingan di dunia kerja karena memiliki lebih dari satu kompetensi tentunya lebih memberikan nilai lebih nia.
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan memainkan peran penting dalam memastikan bahwa pendidikan memenuhi potensi revolusionernya. Mereka tidak hanya melindungi investasi siswa dalam pendidikan mereka dengan mempertahankan dan meningkatkan standar pendidikan, namun juga berkontribusi pada pengembangan tenaga kerja yang terampil, berpengetahuan, dan adaptif.
(**)
