Pakuhaji, sorotbanten.com – SD Negeri Rawa Boni I Pakuhaji hari ini menjadi tuan rumah acara penting, yakni Pembinaan dan Pengesahan Kurikulum Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2024/2025.
Acara ini dihadiri oleh para kepala sekolah dari Kecamatan Rajeg, Sepatan Timur, dan Pakuhaji, serta sejumlah pejabat pendidikan seperti Iva Budi Sopyani, Pengawas SD, Kabid SD Dilly Windu Rezeki Sughandi, dan Kasi Mutasi dan Rotasi Iin Batara.
Dalam sambutannya, Kabid SD Dilly Windu Rezeki Sughandi menekankan pentingnya pembentukan dan memfungsikan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di setiap sekolah.
“Tim ini akan memastikan adanya respon cepat dalam penanganan kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan. Setiap sekolah wajib membentuk Tim TPPK sesuai dengan Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023,” ujarnya.
Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi siswa.
Dilly juga menyoroti kesiapan sekolah dalam menghadapi tahun ajaran baru dengan telah diisinya Instrumen PPDB Tahun Pelajaran 2024/2025.
“Ini adalah bagian penting dalam memastikan semua proses administrasi berjalan lancar dan setiap siswa mendapatkan hak pendidikan mereka secara optimal,” tambahnya.
Beliau menegaskan bahwa persiapan yang matang adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam proses pembelajaran.
Tidak hanya fokus pada aspek administratif, acara ini juga menekankan pada peningkatan kualitas kurikulum.
Para kepala sekolah diajak untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dan workshop yang bertujuan untuk memperbaharui dan mengesahkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Ini diharapkan dapat menghasilkan kurikulum yang lebih relevan dan mampu menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Langkah ini mencerminkan komitmen kuat untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu pendidikan.
Sementara itu, Kasi Mutasi dan Rotasi, Iin Batara, menyampaikan ihwal Kode Etik dan Disiplin PNS.
“Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Disiplin sangat diperlukan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan pada suatu organisasi,” katanya.
Iin Batara juga memberikan beberapa contoh pelanggaran disiplin PNS, seperti tidak menaati ketentuan masuk kerja dan jam kerja serta tidak memenuhi prosedur laporan kawin dan izin perceraian.
“Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, yang pada gilirannya mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan organisasi,” tambahnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang formalitas, tetapi juga menjadi ruang bagi para pendidik untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masa depan anak-anak didik di Kecamatan Rajeg, Sepatan Timur, dan Pakuhaji.
Kegiatan yang berlangsung penuh antusiasme ini menandai komitmen kuat dari semua pihak untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan, serta memastikan setiap siswa mendapatkan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Dengan langkah-langkah progresif ini, diharapkan pendidikan di wilayah tersebut akan terus maju dan berkembang, memberikan generasi muda kesempatan yang lebih baik untuk meraih masa depan gemilang
(hadi)