Pasung adalah Makanan Khas dari Banten secara turun-temurun disajikan dalam acara khusus sebagai tambahan ngopi di saat santai.
Simbolik ini menunjukkan bahwa Banten miliki karya yang tak boleh dilupakan dan menguat di modernisasi saat ini.
Sajian ‘Kue Pasung‘ dihadirkan pada kegiatan Kongres Rakyat Banten I sebagai jamuan peserta Kongres dan tamu undangan menunjukkan keberpihakan pada adat dan budaya hingga soal kesederhanaan.
Pasung dalam makna harfiah juga sesuatu yang mengikat dan tertutup, terkekang dsb. Maka dalam menunjukkan kekuatan Peserta Kongres Rakyat Banten I melakukan Aksi Makan 1.000 Pasung Bersama sebagai bentuk Perlawanan untuk kebebasan dari Pasung-an AGUAN sebagai Oligarki yang sedang memasung warga Banten.
Persepsi Makan Pasung ialah bagian dari cara Peserta Kongres Rakyat Banten I untuk menikmati kelezatan saat terbebas dari Pasung-an dan Kungkungan.
Merdeka adalah Marwah! Maka dengan sendirinya persatuan dalam Ruang Kongres Rakyat Banten I menjadi Suplemen bagi Keutuhan Warga Banten dalam Melawan Keserakahan Oligarki yang melakukan Penjajahan dengan Gaya Baru!
(ds ar)
